BAHAN BAKU DAN CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK
- 1. Pupuk Daun / Buah
Bahan:
- Kuning telur ayam kampung 3 butir
- Gula jawa ¼ kg
- Susu murni segar ½ gelas
Cara Pembuatan:
Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.
Kegunaan:
Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.
- 2. Pupuk KCL Cair
Bahan:
- Air
- Sabut kelapa secukupnya
- Drum (diperlukan untuk merendam bahan)
Cara pembuatan:
Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum
diisi sabut kelapa berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan
plastik. Biarkan drum tertutup selama 2 minggu. Setelah air berubah
menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan kandungan KCL pada
sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis
dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih.
Cara penggunaan:
Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.
Fungsi:
Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan
berwarna cerah. Untuk buah akan berwarna harum dan rasanya manis.
PUPUK TUNGGAL ORGANIK
- 1. Nitrogen
Sumber:
- Azzola (salah satu tanaman yang mengambang di atas air)
- Tumbuhan kacang-kacangan
- Jerami (daun hijau)
- Kotoran hewan / manusia
Fungsi:
- Menghijaukan daun
- Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda
- 2. Phospat
Sumber:
- Ampas tebu
- Kotoran hewan / manusia
- Sampah organik
- Kompos
- Azzola
- Abu dapur
Fungsi:
- Memperkuat akar dan batang
- Memacu bunga agar cepat berbuah
- Menjadikan rasa buah lebih manis
- 3. Kalium
Sumber:
- Pelepah / batang pisang
- Kotoran ayam
- Urine kambing, kelinci, dan manusia
- Abu kayu
- Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain
Fungsi:
- Memperkuat akar dan batang
- Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji
- Membuat biji / bulir menjadi bernas
- Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis
- 4. NPK Organik + Pestisida
Bahan:
- 100 liter urine
- 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir
- 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak
- 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak
- 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak
- 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari
Kegunaan:
5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar dengan cara disiramkan / dikocor.
Urine Kelinci:
Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman.
- 5. Pupuk Daun
Bahan:
- Urine kelinci 5 liter
- Terasi 10 gram
- Jahe 1 ons
- Kunyit 1 kg
- Susu 1 liter
- Gula jawa 1 kg
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10
hari. Setelah itu selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari
berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya 2 jam dibuka.
- 6. Pupuk Bunga
Bahan:
- Nanas 2 buah
- Gula jawa 1 kg
- Air 5 liter
Cara pembuatan:
Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan hingga
dingin. Lalu masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.
BOKASHI
Bahan:
- Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg
- Sekam padi / gergajian kayu 500 kg
- Bekatul 20 kg
- Abu dapur / abu sekam padi 30 kg
- Gula pasir 15 ons
- EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya
- Air secukupnya
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil
dibasahi dengan air yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme
nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup dengan plastik / tenda agar
bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat membutuhkan air,
udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka
waktu selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya). Bila
melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas
stabil lalu ditutup kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk
mengetahui suhunya. Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot
dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu
seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan kalau
dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat
digunakan.
Cara penggunaan:
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk
dengan dosis 1-1, 5 ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat
ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.